Skip to main content

Kerajaan-Kerajaan di Nusantara.

Di mana tempat tinggal kalian? Jika mendapatkan pertanyaan tersebut, kalian sudah pasti bisa menunjukkan dengan benar di mana rumah kalian berada. Tetapi apakah kalian sudah mengenal provinsi tempat tinggal kalian berada? Apa saja kekayaan alamnya? Lalu, bagaimana dengan kehidupan masyarakat di daerah kalian?

Apa kalian pernah mendengar kata sejarah? Apa yang dimaksud dengan sejarah? Kalian dan orang-orang di sekitar kalian, semuanya pasti memiliki kisah di masa lalu. Begitu pun dengan daerah tempat tinggal kalian. Nah, cerita mengenai berbagai hal yang benar-benar terjadi di masa lalu inilah yang disebut dengan sejarah. Coba ingat kembali masa kecil kalian. Apakah kondisi rumah kalian dahulu masih sama dengan sekarang? Apakah rumah-rumah tetangga dahulu masih sama dengan sekarang? Lalu, bagaimana dengan lingkungannya? Apakah keadaan lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian masih sama? Setidaknya, lingkungan di sekitar tempat tinggal kalian pasti sudah menjadi lebih ramai. Ini menjadi bukti bahwa sebuah daerah dapat berkembang. Kota/kabupaten maupun provinsi tempat tinggal kalian pun selalu mengalami perubahan. Dahulu keadaannya tidak seperti sekarang. Penduduknya tidak sebanyak sekarang. Lingkungan alamnya pun, kemungkinan besar tidak sama dengan saat ini. Jadi penasaran ya, bagaimana sejarah kota/kabupaten maupun provinsi tempat kita tinggal? Yuk, kita pelajari bersama!

Menurut Wikipedia, Sejarah dalam bahasa Yunani yaitu historia yang artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian. Sedangkan dalam bahasa Arab yaitu Tarikh, adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.

Tahukah kalian, bahwa salah satu faktor perkembangan daerah kalian adalah karena adanya pengaruh dari perkembangan kerajaan-kerajaan di zaman dahulu? Lalu, tahukah kalian bahwa bangsa Indonesia baru mengenal aksara setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan? Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa. Yuk, kita cari tahu bersama mengenai kerajaan-kerajaan ini. Berikut yang perlu kalian lakukan:

Kerajaan-Kerajaan di Nusantara

Kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara, dipengaruhi oleh tiga corak budaya, yakni Hindu, Buddha, dan Islam. Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha. Dari berbagai peninggalan yang ada, diketahui bahwa Hindu-Buddha masuk ke Indonesia karena dibawa oleh para Pendeta Brahmana dan pedagang India. Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. 

Kerajaan Bercorak Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat. Waktu itu, kekuatan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sudah mulai melemah. Kerajaan-kerajaan yang berada di bawah kekuasaan mereka mulai melepaskan diri dan raja-rajanya memeluk agama Islam. Setelah itu, bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan Islam di Indonesia yang berkembang saat itu turut menjadi bagian terbentuknya berbagai kebudayaan di Indonesia. Kemudian, salah satu faktor yang menjadikan kerajaan-kerajaan Islam makin berjaya beberapa abad yang lalu ialah karena dipengaruhi oleh adanya jalur perdagangan yang berasal dari Timur Tengah, India, dan negara lainnya.

Beberapa kerajaan Islam tertua di tanah air yang menjadi bukti jejak peninggalan Islam dan masih bisa disaksikan hingga hari ini di antaranya ialah Kerajaan Perlak (840-1292), Kerajaan Ternate (1257), Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521), Kerajaan Gowa (1300-1945), Kesultanan Malaka (1405-1511), Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677), Kerajaan Demak 1478-1554), Kerajaan Islam Banten (1526-1813), Kerajaan Pajang (1568-1586), dan Kerajaan Mataram Islam (1588-1680).

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama yang terdapat di pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah di tahun 1478. Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan sekaligus pusat penyebaran agama Islam kala itu. Penyebaran Islam saat itu sangat dipengaruh oleh jasa para wali baik di pulau Jawa maupun yang berada di luar pulau Jawa seperti Maluku hingga ke wilayah Kalimantan Timur. 

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan ini berada di pantai utara Aceh tepatnya di muara sungai  Pasai (Pasai). Muara sungai tersebut terletak di dua kota bernama Samudra (jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir pantai). Bukti sejarah kerajaan itu terlihat pada tulisan di nisan makam Sultan Malik As-Saleh, berita dari Marcopolo, dan Ibnu Batutah, serta kronika raja Pasai. Kerajaan ini dibangun oleh Marah Silu yang berhasil menyatukan Samudra dan Pasai. Setelah Marah Silu memeluk Islam, ia kemudian mendapatkan gelar Sultan Malik As-Saleh dan menjadi raja pertama Kerajaan Samudra Pasai. Sultan Malik As-Saleh wafat kemudian tahtanya jatuh ke putranya bernama Sultan Malik At Thahir. Raja kedua Samudrai Pasai itu memiliki dua anak yaitu Mahmud dan Malik Al Mansyur. Kedunya mewarisi tahta kerjaan kemudian memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe. Setelah itu, kekuasaan Samudra Pasai dipegang oleh Sultan Ahmad Perumadat Perumal.  Di masa itu, kerjaan Islam pertama di Indonesia ini menjalin hubungan dengan Kesultanan Delhi (India). Letak kerajaan ini sangat strategis, sehingga smenjadi pusat perdagangan dan pusat belajar Islam pada waktu itu. Banyak pedagang dari Benggala, Gujarat, Arab, dan Tiongkok yang datang untuk bertransaksi jual beli di tempat tersebut. Sayangnya, eksistensi kerajaan ini semakin memudar. Ini diawali dengan serangan Majapahit yang ingin menyatukan Nusantara. Lalu ada perpindahan pusat perdagangan ke Pulau Bintan dan Aceh Utara. Akhinya Samudra Pasai benar-benar runtuh setelah ditaklukkan oleh Kesultanan Aceh. 

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/515186/kerajaan-yang-bercorak-islam-di-indonesia

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar