Skip to main content

Tekstur dan Jenis-jenisnya

Tekstur (texture) atau barik adalah sifat permukaan dapat halus, polos, kasap, licin, mengkilap, berkerut, lunak, keras, dan sebagainya. Setiap material atau bahan memiliki teksturnya masing-masing. Permukaan kulit kayu, batu atau marmer, kaca, tekstil, anyaman bambu, dan lain-lain, memiliki tekstur masing-masing yang khusus. Barik ialah kaifiat permukaan raut. Permukaan dapat polos atau berkurai, licin atau kasap, dan dapat memukau indera raba dan mata. 

Tekstur disebut juga nilai raba suatu permukaan. Sifat permukaan dapat berupa halus, polos, rata, licin, mengkilap, berkerut, lunak, kasar, dan sebagainya. Tekstur mencakup dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Suatu permukaan bila dilihat kasar, namun ketika diraba halus disebut tekstur semu. Sebaliknya tekstur nyata adalah apa yang dirasakan atau diraba dan dilihat adalah menunjukan hal yang sama. 

Tekstur menjadi raut dan apabila dibuang akan menghilangkan maksudnya, biasanya tekstur seperti ini terdapat pada seni lukis, seni grafis, dan desain komunikasi visual.Kesan tekstur dicerap baik melalui indera penglihatan maupun rabaan. Atas dasar itu, tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur visual dan tekstur taktil. Tekstur visual merupakan jenis tekstur yang dicerap oleh penglihatan, walaupun dapat pula membangkitkan pengalaman raba. Tekstur visual hanya pada bentuk dwimatra dan terdiri atas tiga macam, yakni: (1) tekstur hias, (2) tekstur spontan, dan (3) tekstur mekanis.

Tekstur merupakan permukaan setiap benda yang dapat diketahui coraknya dengan cara diraba. Pensil dan buku yang kita pegang, kursi yang kita duduki, wajah kita sendiri, permukaan tanah yang sering kita lewati, masing-masing memiliki teksturnya sendiri. Ada tesktur kasar, halus, bergelombang dan lain sebagainya. Testur bisa dihasilkan dengan bermacam cara dan bahan. Misalnya dengan semen, kayu, pasir, bubuk bata merah, pasir, gergaji, tanah dan banyak lagi lainnya. Agar bisa lekat, biasanya unsur-unsur alam yang bertekstur tersebut dicampur dengan lem kayu, lantas ditaruh pada kanvas, kertas atau bidang tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan kita.

Ragam tekstur
Selain membuat tekstur nyata (dapat diraba) kita juga bisa membuat tesktur maya/semu (terkesan bertekstur namun aslinya tidak), misalnya menggambar batu atau pohon hingga terkesan bergelombang dan berserat. Biasanya, tekstur maya/semu digunakan untuk membuat model/rancangan sebelum kita membuat tekstur nyata.

Dalam sejarah seni rupa Indonesia terdapat beberapa seniman yang sering menggunakan tekstur. Misalnya, pelukis Affandi membuat tekstur dengan menggunakan cat yang tebal, pelukis Ahmad Sadali dan AD Pirous menggunakan bubuk marmer dan pelukis Fadjar Sidik menggunakan tekstur semu berupa bidang-bidang geomertis. Di beberapa daerah juga terdapat pelukis yang membuat tekstur dari daun dan bulu.

Teknik dan bahan pembuatan tekstur

Dalam membuat tekstur terdapat beberapa teknik yang telah dikenal diantaranya;

  1. Tekstur dengan teknik frottage (meletakkan kertas di atas permukaan benda bertekstur, lalu kertas ditekan dan diarsir dengan pensil atau pastel).
  2. Tekstur teknik grattage (menguaskan cat minyak warna gelap pada papan hingga kering lalu ditimpa warna terang selanjutnya digores-gores menggunakan benda runcing, seperti paku, sendok garpu, sisir)
  3. Tekstur teknik tempel (kertas ditempelkan dengan lem secara merata di atas permukaan benda bertekstur kasar.
  4. Membuat tekstur nyata dari lempengan tanah liat dengan cara dipukulpukul/ditekan menggunakan batu bertekstur, digores dengan sisir, parut dan lain sebagainya.
  5. Membuat tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu lalu ditaburkan di atas papan/triplek yang telah diberi lem.
  6. Membuat tekstur semu dengan teknik ebru/swirling (cat minyak sejumlah 2 atau 3 warna di tuang dalam ember/nampan lalu dicampur dengan minyak dan air kemudian diaduk pelan agar warna-warna tesebut membentuk tekstur semu. Selanjutnya kertas putih dicelupkan pada larutan cat dalam ember tersebut lalu diangkat. Cat yang menempel pada kertas akan membentuk tekstur semu.
Manfaat membuat tekstur

  1. Tekstur dapat mempertegas dan memperkuat gambar/lukisan yang dibuat
  2. Tekstur menyatukan untur lukisan dan kriya/kerajinan dalam sebuah karya
  3. Tekstur membuat kita bereksperimen dengan berbagai bahan alami di sekitar kita dan mengubahnya menjadi karya seni
  4. Membuat tekstur melatih indera peraba dan penglihatan kita secara lebih seksama
Newest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar