Skip to main content

Kata Bermakna Ganda. Kata Arti 1 Kata Arti 2 Bahasa Indonesia Kelas IV SD Kurikulum Merdeka

Kata ini disebut juga kata ambigu atau kerap juga dinamakan dengan istilah ketaksaan. Ketaksaan dapat ditafsirkan mempunyai lebih dari satu makna akan sebuah konstruksi sintaksis (ilmu tata kalimat). Penggunaan kata ambigu bukan hanya mengacu pada ungkapan kata yang tidak jelas saja, namun juga mengacu pada sebuah kata tiap kalimat. Dalam sebuah kata banyak yang mempunyai dua arti berbeda, tergantung di mana kata tersebut dipakai dan dikaitkan dengan suatu kondisi. 

Kata bermakna ganda atau ambigu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dimaknai sebagai kata yang mengandung makna lebih dari satu sehingga kerap menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan dan lain sebagainya. Kata tersebut juga bermakna ganda atau taksa.

Dalam jurnal ilmiah yang bertajuk Ambiguitas dalam Bahasa Indonesia oleh Trismanto (2018), ambiguitas berasal dari bahasa Inggris yakni ambiguity yang bermakna suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.

Kata Bermakna Ganda

Coba perhatikan dua kalimat berikut ini.

  1. Kalau tidak memakai kacamata, semua tampak kabur bagi Ruli.
  2. Begitu Tigor menyalakan keran, Molen segera kabur masuk rumah.

Samakah arti kata /kabur/ pada kedua kalimat di atas? 
Perhatikan bagan berikut ini, lalu baca kembali kedua kalimat di atas. Mana arti yang lebih cocok untuk kalimat pertama dan mana arti yang lebih cocok untuk kalimat kedua?
Dapat kita lihat bahwa terdapat dua arti kata /kabur/. Di dalam bahasa Indonesia, ada beberapa kata yang memiliki arti lebih dari satu. Kata seperti itu disebut homonim. Homonim: kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya.

Kata-kata dibawah ini adalah contoh kata berhomonim.
  • Bisa
  • Bulan
  • Kali
  • Palu
  • Rapat
Carilah arti kata-kata tersebut. Tuliskan di buku kalian. Kalian boleh bekerja berpasangan atau berkelompok. Jika kalian tidak mengetahui artinya, tanyakan kepada guru atau lihatlah dalam kamus.
Alternatif jawaban:
Kata Arti 1 Arti 2
Bisa mampu (kuasa melakukan sesuatu); dapat zat racun yang dapat menyebabkan luka,
busuk, atau mati bagi sesuatu yang hidup
(biasanya terdapat pada binatang)
Bulan satelit alami yang mengitari bumi,
tampak bersinar pada malam hari
karena pantulan sinar matahari
masa atau jangka waktu perputaran bulan
mengitari bumi dari mulai tampaknya bulan
sampai hilang kembali (29 atau 30 hari)
Kali kata untuk menyatakan kekerapan
tindakan
sungai
Palu alat untuk memukul paku;
godam; martil
ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah
Rapat hampir tidak berantara; dekat sekali
(tidak renggang)
pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu;
sidang; majelis

Menarik, ya?
Ragam kata bahasa Indonesia sangat kaya. Carilah kata berhomonim lainnya. Kalian boleh minta bantuan orang tua atau kakak di rumah. Jangan lupa, tambahkan kata-kata ini dalam Kamus Kartu kalian.

Selanjutnya kita akan belajar tentang awalan 'me-'. Apakah kalian sudah mengenal awalan ‘me-’ sebagai pembentuk kata kerja. Tergantung kata dasarnya, awalan ‘me-’ bisa berubah bentuk menjadi ‘men-’, ‘mem-’,‘menge-’, ‘meny-’, atau tetap ‘me-’. Perhatikan contoh berikut ini!
  1. menyanyi
  2. melihat
  3. meminum
  4. menginjak
  5. mendengar
  6. mengobrol
  7. menulis
  8. memfoto
  9. membuka
  10. mengupas
  11. memegang
Awalan
'me-'
Kata Dasar Kata Berimbuhan
me-
/l/, /m/, /n/, /r/, /w/, /y/
lihat, minum, nyanyi, rawat, warna, yakin
melihat, meminum, menyanyi,
merawat, mewarna[i], meyakin[i]
men-
/c/, /d/, /j/, /t*/
contoh, dengar, jemput, tulis
mencontoh, mendengar,
menjemput, menulis*
mem- /b/, /f/, /p*/, /v/ buka, foto, pegang, program, veto
tindakan
membuka, memfoto, memegang*, memprogram, memveto
meng- /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k*/, /o/, /u/ ayun, ekor, gali, halau, injak, kupas, kristal, obrol, undang mengayun, mengekor, menggali, menghalau, menginjak, mengupas*, mengkristal, mengobrol, mengundang

Apakah kalian melihat ada yang berbeda pada kata-kata yang diberi tanda bintang (*)?
Ya, betul. Huruf awal kata dasar tidak ditemukan setelah kata itu diberi imbuhan.
Huruf /s/ pada “siram” tidak ditemukan pada kata “menyiram”.
Begitu pula huruf /p/, huruf /k/, dan /t/. Huruf-huruf ini luluh jika ditambah awalan ‘me-’.
Sekarang coba kalian kerjakan latihan berikut ini di buku tulis kalian.
1. Tuliskan 10 kata yang huruf pertama kata dasarnya luluh ketika diberi awalan ‘me-’.
Contoh: ‘me-’ + tiup meniup
Alternatif jawaban:
  1. Me + parkir: memarkir.
  2. Me + sapu: menyapu.
  3. Me + tangkap: menangkap.
  4. Me + kayuh: mengayuh.
  5. Me + tabur: menabur.
  6. Me + tulis: menulis.
  7. Me + simak: menyimak.
  8. Me + pompa: memompa.
  9. Me + suruh: menyuruh.
  10. Me + kepal: mengepal.
2. Tuliskan 10 kata yang huruf pertama kata dasarnya tidak luluh ketika diberi awalan ‘me-’.
Contoh: 
‘me-’ + lipat melipat 
‘me-’ + aduk mengaduk
Alternatif jawaban:
  1. me+larang = melarang
  2. me+rusak= merusak
  3. me+lawan= melawan
  4. me+rokok= merokok
  5. me+lihat= melihat
  6. me+lompat = melompat
  7. me+bawa = membawa
  8. me+angkat = mengangkat
  9. me+buang = membuang
  10. me+langgar = melanggar
Nah, Dengan menuliskan kata-kata ini, berarti kalian berlatih menuliskan kata berimbuhan sesuai aturan tata bahasa Indonesia.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar