Skip to main content

Pengelolaan Sampah di Kampung Rawajati, Kelas 6 Tema 6

Dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan mengenai sampah. Pengertian daripada sampah adalah sisa-sisa kegiatan setiap hari dari manusia, atau dari proses alam yang terjadi. Dan jika kita berbicara tentang sampah terutama di Indonesia, negara kita sudah disebut sebagai pembuang sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah China. Kenapa demikian? Pertanyaan inilah yang menjadi masalah bagi kita semua warga dan Bangsa Indonesia. 

Jenis sampah berdasarkan sumbernya dibagi menjadi 6 macam yaitu:
  1. Sampah alam , yaitu sampah yang diproduksi di kehidupan liar dan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
  2. Sampah manusia, yaitu sampah hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
  3. Sampah konsumsi, yaitu sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
  4. Sampah nuklir, yaitu sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
  5. Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat. dan 
  6. Sampah pertambangan.
Kemudian, berdasarkan sifatnya, jenis sampah dibagi menjadi tiga yaitu;


1. Sampah organik (degradable)

Sampah organik yaitu jenis sampah yang mudah terurai atau membusuk seperti contohnya adalah sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. 

2. Sampah anorganik (undegradable)

Sampah anorganik yaitu jenis sampah yang tidak mudah terurai atau tidak mudah membusuk. Contohnya adalah seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

3. Sampah Beracun (B3)

Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun.) Contohnya sampah limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang termasuk sampah B3 ialah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Kemudian, sampah yang mengandung limbah B3. Selain itu, sampah yang timbul akibat bencana dan bongkaran puing bangunan. Ciri sampah B3 yang lain ialah sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan yang timbul secara periodik.

Oleh karena itu, penting untuk kamu mengetahui jenis sampah agar bisa mengetahui mana sampah yang masih bisa digunakan kembali atau tidak. 

Sekarang mari kita mulai belajar untuk materi Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2.

Siti dan keluarga sebagai warga masyarakat yang baik selalu membuang sampah pada tempatnya. Siti dan keluarga sangat peduli dengan lingkungan rumahnya. Di depan rumah Siti dipasang tempat sampah, untuk sampah basah maupun sampah kering. Orang yang lewat di depan rumah Siti pun boleh membuang sampah di tempat sampah itu. Banyak perilaku yang dapat kita perbuat untuk peduli lingkungan. Lingkungan yang bersih, asri, dan sehat merupakan jembatan bagi masyarakatnya untuk menuju hidup sejahtera. Bacalah bacaan berikut!

Kampung Rawajati
Di Kampung Hijau Rawajati, selain peduli untuk membuat lingkungan hijau oleh tanaman, terlihat juga kesadaran warga yang cukup tinggi untuk andil terhadap pengelolaan sampah dengan bijak. Sebuah sentra pengumpulan sampah disediakan di area kampung untuk menampung aneka sampah rumah tangga. Para ibu turut andil dengan memisahkan sampah dapur seperti kulit bawang, batang sayuran, kulit buah, dan kulit telur kemudian dikumpulkan di sentra bersama dengan sampah kebun. Campuran sampah dapur dan sampah kebun dari warga kemudian diolah menjadi kompos. Setiap warga diperbolehkan mengambil kompos untuk penyubur tanaman.

Apa yang dilakukan warga kampung Rawajati terhadap sampah konsumsi? sampah konsumsi ada yang berupa sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang terdapat di alam seperti tumbuhan dan hewan serta berbagai hasil olahannya sehingga dapat terurai secara alami. Sampah organik termasuk sampah yang ramah lingkungan. Di Kampung Rawajati tidak akan ditemukan gunungan sampah sisa makanan yang menimbulkan aroma tidak sedap. Mengapa demikian? Beberapa warga memiliki lubang biopori atau lubang resapan di halaman rumah. Sampah sisa makanan tiap hari dituang ke dalam lubang biopori dan dibiarkan membusuk di sana. Ketika kelak membusuk, sampah-sampah tersebut akan menjadi penyubur tanah di sekitarnya.

Ada juga sampah konsumsi berupa sampah anorganik yaitu sampah yang tidak akan dapat terurai oleh bakteri secara alami. Beberapa contoh sampah anorganik adalah sampah-sampah plastik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti botol kemasan plastik, botol kaca, besi, serta barang tak terpakai lainnya. Warga Rawajati memiliki bank sampah, sebagai tempat menyetorkan sampah-sampah jenis ini. Setiap Minggu sampah yang terkumpul di sentra diambil oleh beberapa pengepul untuk dibawa ke tempat pengolahan akhir. Pengelola bank sampah mengeluarkan daftar harga beli untuk tiap kg sampah yang disetorkan warga. Semakin banyak warga menyetorkan sampah, tentu semakin bertambah pula saldo tabungan sampahnya. Selain mengurangi tumpukan sampah, warga pun senang karena memperoleh manfaat dan keuntungan berupa uang dari sampah yang dihasilkannya. Bahkan beberapa anak memiliki tabungan sampahnya sendiri. Mereka berlomba mengumpulkan botol dan kemasan plastik untuk menambah saldo tabungan.

Sebagian dari sampah anorganik, juga dikumpulkan warga untuk diolah menjadi aneka kerajinan yang bernilai jual. Vas bunga, alas gelas, dompet, serta tas dirangkai cantik dari aneka botol plastik dan kemasan bekas. Kegiatan ini dilakukan oleh beberapa ibu di waktu luang mereka. Mengisi waktu, mengurangi tumpukan sampah, dan menambah uang belanja tentunya menjadi hal positif yang bermanfaat bagi warga dan lingkungan.

Sumber: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas VI Tema 6 Menuju Masyarakat Sehat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2015

Ayo Berlatih
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa judul bacaan di atas? Apa kata kunci pada judul bacaan di atas? Apa isi bacaan di atas sudah sesuai dengan kata kunci yang kamu sebutkan? Ungkapkan pendapatmu secara lisan di depan teman-teman dan gurumu!

Sebelum menjawab pertanyaan diatas mari kita ingat kembali tentang apa itu kata kunci dari sebuah bacaan. Kata kunci adalah sebuah kata yang memiliki posisi yang istimewa dalam sebuah klausa, kalimat, alinea, hingga bacaan terlebih karena dapat digunakan sebagai penunjuk atau penghubung ke bagian lain dari bacaan yang sama maupun menerangkan inti dari sebuah informasi atau bacaan.

Kata kunci merupakan salah satu unsur penting dalam pemahaman sebuah bacaan. Dengan menemukan kata kunci, kita dapat memperoleh wawasan tentang inti atau topik yang dibahas dalam sebuah bacaan atau informasi. Meski begitu, kata kunci pada umumnya tidak disajikan secara eksplisit dalam sebuah bacaan.

Untuk dapat menentukan kata kunci dari sebuah bacaan, kita harus terlebih dahulu mengetahui inti yang sedang dibahas dalam bacaan tersebut, baik dengan menemukan terlebih dahulu ide pokok maupun kerangka karangan yang digunakan. Baru setelah itu, kata kunci dapat dirumuskan dengan menyarikan inti dari seluruh ide pokok tersebut.

Sekarang mari kita jawab pertanyaan nomor 1 diatas.

Judul bacaan di atas adalah “Kampung Rawajati”. 
Kata kunci pada judul adalah Kampung Rawajati, sampah, lingkungan. 
Sedangkan isi bacaan berdasarkan kata kunci adalah kondisi lingkungan di kampung Rawajati.

2. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di sekitarmu? Apa yang dapat kamu lakukan terhadap sampah di rumahmu? Tuliskan jawabanmu dalam kolom berikut!
Untuk jawaban dari pertanyaan yang kedua ini bisa berfariasi. jika pengelolaan sampah di tempat kalian sudah baik maka bisa kalian tulis/jawab sebagai berikut;
Sampah di daerahku dikelola dengan baik. Sampah organik diolah menjadi pupuk. Sampah anorganik diolah menjadi benda kerajinan. Misalnya, tas dari bekas kemasan deterjen.

Peduli lingkungan bersama keluarga, misalnya bekerja bersama-sama membersihkan rumah sambil bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan. Peduli lingkungan merupakan kewajiban kita. Dari anak-anak, para remaja, dan orang tua hendaknya peduli dengan lingkungan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar